Riset dan pemilihan sekolah
Program “Kami Bicara” diawali dengan riset sekolah. Data dan informasi diambil dengan berbagi pengalaman dengan teman-teman yang bersekolah di berbagai tempat di Yogyakarta. Dari data yang terkumpul, Kampung Halaman mendatangi sekolah-sekolah di seluruh DIY untuk mengadakan survey. Terdapat 36 sekolah, terdiri dari SMA dan SMK, baik negeri maupun swasta di seluruh DIY yang kami datangi untuk memperkenalkan isi, maksud dan tujuan program. Kami ingin mengetahui apakah sekolah beserta muridnya tertarik untuk kerja sama dalam program ini.
Ini dia 10 sekolah itu:
- SMUN 1 Semanu Gunung Kidul
- SMK 45 Wonosari Gunung Kidul
- SMK 17 Bantul
- SMA Patria Bantul
- SMK YPKK Wates Kulon Progo
- SMA dan SMK Sulaiman Sleman
- SMA Angkasa Adisutjipto Sleman
- SMA Gadjah Mada Yogyakarta
- SMA Bhinneka Yogyakarta
- SMA Institut Indonesia Yogyakarta
Lebih dekat dengan "Kami Bicara" : Screening dan Diskusi Video Diary
Untuk tahu seperti apa “Kami Bicara” ini, di 10 sekolah tersebut diadakan acara pemutaran dan diskusi berbagai macam video diary yang dibuat oleh teman remaja lain yang difasilitasi oleh Kampung Halaman. Sebagai teman diskusi ada Mas Tedjo atau lengkapnya F.Tejobaskoro dan Mbak Prima Rusdi yang datang bergabung, ngobrolin tentang pengalaman di SMA. Selain mereka, ada Deny, Bento,Ambon, Zery, dan teman teman-teman lain yang datang dari Karang Ploso yang lebih dulu belajar memanfaatkan kamera untuk memotret kehidupannya di Karang Ploso, Piyungan, Bantul. Di sini film mereka juga diputar lho.
Pada pemutaran ini juga dibagikan “Lembar Pengalamanku”, tempat teman-teman “berbicara” tentang dirinya, kesukaannya, rumahnya, dan yang terutama tentang pengalamannya yang berhubungan dengan sekolah.
Seputar Lembar Pengalamanku
Berdasarkan lembar Pengalamanku ini, Kampung Halaman berdiskusi dengan para fasilitator untuk memilih 6 ide yang benar-benar mewakili tiap sekolah yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai diskusi dan pembicaraan di komunitas sekolah tersebut melalui video diary. Untuk menentukan ide mana yang akan digarap, peserta yang menentukan, ditemani oleh Kampung Halaman dan fasilitator.
Belajar dari teman sendiri
video diary. Jadi teman-teman di tiap sekolah nanti hanya akan ditemani oleh 1 fasilitator secara terus menerus selama proses pembuatan video diary pertama, sekitar 16 hari. Saat tim video diary pertama ini bekerja, tim kedua menjadi pencatat prosesnya. Mereka sekaligus belajar semua proses yang ada. Nah nanti yang menemani tim kedua membuat video diarynya adalah tim pertama, begitu seterusnya hingga 6 tim terpilih ini membuat video diary untuk dibawa berdiskusi di sekolah masing-masing. Kamu belajar dari teman sendiri , Seru ya
Buat yang tidak terpilih idenya saat ini jangan sedih dulu, semua punya kesempatan yang sama, sabar sedikit ya. Kamu bisa membuatnya setelah tanggal 03 November 2007 nanti, dimana produksi keenam video diary ini sudah selesai. Kamu punya banyak waktu untuk menyiapkan idemu :P
Pemutaran dan diskusi
Video diary sudah selesai, waktunya pemutaran dan diskusi. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk bertukar pendapat dengan kepala sekolah, teman, para guru dan anggota sekolah yang lain berdasarkan tema yang kamu angkat dalam video diary kamu. Jangan malu berpendapat ya.
Pemutaran kecil
Setelah para siswa menuangkan pendapatnya melalui video diary, maka akan diadakan pemutaran kecil dimana peserta dan anggota sekolah dari 10 sekolah dapat bertemu, tunggu ya kabarnya.
1 comment:
Salut kpd Kampung Halaman yang udah bikin gerakan pemberian ruang bagi mereka yang terlanjur dinomorkesekiankan oleh sistem pendidikan kita sehingga tak pernah dapat perhatian khusus dari penyelenggara pendidikan negara. Gerakan ini tentunya juga bs jadi metode alternatif terhadap penciptaan situasi demokratis di mana semua orang berhak bicara dan didengar juga bukan cuma mereka yang "nomor satu" saja ... semoga masa depan yang lebih baik bagi semua terwujud melalui upaya2 semacam "Kami Bicara"
Post a Comment